IDNNEWS.CO.ID, Pontianak – Meskipun akses keuangan digital di Indonesia sudah tinggi, masyarakat dinilai belum cukup bijak dalam memanfaatkannya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Doni Septadijaya, menekankan pentingnya literasi dan inklusi keuangan digital, agar masyarakat tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga mampu mengelola keuangan dengan lebih cerdas.
Doni mengungkapkan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini telah mencapai 96 persen, menandakan hampir seluruh masyarakat telah memiliki akses terhadap layanan keuangan seperti rekening bank maupun dompet digital.
Namun, tingkat literasi keuangan baru berada di angka 26 persen. Artinya, banyak masyarakat yang belum memahami cara optimal memanfaatkan layanan tersebut.
“Banyak yang hanya memakai layanan digital untuk belanja online atau mengejar diskon. Padahal, ada banyak fitur lain yang bisa bantu atur keuangan lebih baik,” ujar Doni dalam pembukaan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) yang Dilakukan secara daring pada Kamis (2/10/2025) pagi.
Ia mencontohkan, saat ini banyak aplikasi keuangan dan marketplace yang menawarkan promo cicilan atau bunga rendah, bahkan memanfaatkan QRIS untuk kemudahan transaksi. Namun, ia mengingatkan pentingnya memahami manfaat dan risiko sebelum terjun lebih dalam.