IDNNEWS.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Teuku Riefky Harsya menegaskan komitmennya, untuk mendukung penuh upaya pengembangan kekayaan laut hayati di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam berbagai sektor ekonomi kreatif.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci agar potensi besar yang dimiliki Kepri dapat dikelola secara strategis dan berkelanjutan.
“Bagaimana Kepri mampu memanfaatkan atau mengelola kekayaan laut marine-based ke arah pengembangan ekonomi kreatif dan strategis. Memanfaatkan kekayaan laut hayati (marine based) yang berkelanjutan di Kepri kepada sektor-sektor ekraf unggulan,” ujar Menteri Teuku Riefky saat audiensi dengan Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura di Gedung Pesona Film MT Haryono, Jakarta, Jumat (25/4).
Dalam kesempatan itu, Teuku Riefky mengingatkan bahwa Kepri telah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif dalam lima tahun ke depan.
Penetapan tersebut telah diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Pemerintah Kepri harus mampu menunjukkan komitmen tersebut karena Kepri sudah menjadi salah satu lokasi prioritas pengembangan ekraf,” tegasnya.
Teuku Riefky juga memaparkan bahwa terdapat tujuh subsektor ekonomi kreatif prioritas dari total 17 subsektor yang ada, yakni kuliner, kriya, fesyen, gim, aplikasi, film-animasi-video, dan musik.
Ia mendorong agar Pemerintah Provinsi Kepri fokus menentukan subsektor yang paling potensial untuk segera dipercepat pengembangannya. Khusus untuk Kepri, potensi digitalisasi dinilai dekat dengan karakteristik wilayah, dan dapat memberikan efek ganda (multiplier effect) bagi kabupaten dan kota di sekitarnya.
Menanggapi arahan tersebut, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura menyambut positif dan menyatakan kesiapannya untuk melakukan transformasi serta inovasi di bidang ekonomi kreatif. Menurutnya, dorongan dari Menteri Ekraf menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk semakin serius dalam membangun ekosistem ekraf yang berdaya saing.
“Apa yang disampaikan oleh Pak Menteri Ekonomi Kreatif luar biasa sekali dan menjadi motivasi bagi kami di daerah untuk melakukan transformasi atau inovasi terhadap usaha ekonomi kreatif yang terus berkembang, agar Kepri punya ketahanan untuk pengembangan lokal konten dari masing-masing kota dan kabupatennya,” ujar Nyanyang Haris.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kepri akan menindaklanjuti arahan ini dengan memperkuat kerja sama lintas sektor, memperbaiki sistem pendataan pelaku ekonomi kreatif, serta memberikan dukungan lebih besar terhadap pengembangan subsektor prioritas.
“Kami berkomitmen mempercepat langkah konkret, baik dalam bentuk regulasi, program pelatihan, maupun insentif untuk sektor-sektor kreatif unggulan. Kami yakin dengan kolaborasi yang kuat, Kepri bisa menjadi salah satu episentrum baru ekonomi kreatif nasional,” kata Nyanyang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kepri, Riki Rionaldi, yang turut hadir dalam audiensi, mengakui bahwa pengembangan ekonomi kreatif di Kepri masih menghadapi tantangan, terutama karena karakteristik wilayah kepulauan yang tersebar.
Ia menambahkan, salah satu potensi besar yang bisa dikembangkan berasal dari kekayaan laut Kepri. Misalnya, peningkatan nilai tambah melalui pengemasan produk kuliner berbasis hasil laut, serta pemanfaatan bahan alami seperti kolagen dari teripang emas untuk produk suplemen atau bahan baku kosmetik.
“Terkait hal ini, kami melihat ada potensi hasil kekayaan laut yang bisa diangkat levelnya sebagai nilai tambah, khususnya kemasan untuk strategi branding produk kuliner. Ada juga produk lain seperti kolagen dari teripang emas atau timun laut sebagai bentuk suplemen maupun bahan baku kosmetik (beauty product) dengan potensi ekonomi kreatif baru yang bisa mendunia,” ujar Riki.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ekraf Teuku Riefky turut didampingi sejumlah pejabat Kemenparekraf, di antaranya Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur Septriana Tangkary, serta Staf Khusus Menteri Tim Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Syaf.
Hadir pula Direktur Kajian dan Manajemen Strategis Agus Syarip Hidayat dan Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala. Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri juga didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri Jhon Barus. (ron)