Ketua HNSI Kepri: Kebutuhan Mendesak Masyarakat Pulau Bukan Soal Tata Ruang, Tapi Pangan!

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau, Distrawandi
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau, Distrawandi

IDNNEWS.CO.ID, Batam – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau, Distrawandi, menilai kebijakan perluasan wilayah kerja Badan Pengusahaan (BP) Batam ke pulau-pulau sekitar berpotensi memicu konflik sosial.

Ia menilai kebijakan tersebut terkesan dipaksakan tanpa mempertimbangkan kearifan lokal maupun kondisi masyarakat pesisir.

Menurut Distrawandi, kebutuhan mendesak masyarakat pulau saat ini bukan pada urusan tata ruang atau status wilayah, melainkan ketersediaan pangan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Listrik Tempat Ibadah Padam 4 Hari, Ketua Umum PSKBI Desak Pemecatan Manajer PLN Cilegon

“Banyak pulau non-FTZ di Kepri kesulitan mendapatkan beras dan sembako. Kondisi ini lebih mendesak untuk diselesaikan ketimbang memperluas kekuasaan BP Batam,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan daring.

Ia menambahkan, mekanisme konsultasi publik terkait kebijakan ini juga dinilai tidak jelas urgensinya. “Nampaknya BP Batam secara tidak langsung dipaksakan menjadi raja kecil yang tidak memperhatikan aspek kearifan lokal dan pesisir,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *