Berdasarkan data internal PLN dan laporan media:
1. Di Kalimantan Barat, 94% gangguan listrik pada 2018 disebabkan oleh tali atau kawat layang-layang.
2. Di Jawa Tengah dan DIY, gangguan listrik akibat layang-layang meningkat hingga 47% dalam tiga bulan terakhir.
3. Di Kalimantan Selatan, sepanjang 2023, tercatat 77 gangguan jaringan listrik akibat layang-layang.
Kegiatan sederhana seperti bermain layang-layang bisa berubah menjadi bencana bila dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan. Edukasi dan kerja sama seluruh elemen masyarakat—termasuk orang tua, guru, RT/RW, dan aparat desa—sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
PLN Batam menegaskan komitmennya untuk menjaga keandalan listrik di wilayahnya, namun keselamatan bersama harus menjadi tanggung jawab kolektif.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang aman, dengan tidak bermain layang-layang dekat jaringan listrik,” tutup Samsul Bahri. (Iman)