IDNNEWS.CO.ID, NATUNA – Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terdiri dari lautan dan daratan. Dimana sekitar 96 persen wilayah di Kepri merupakan perairan.
Kondisi ini pun, memunculkan banyaknya pulau-pulau besar dan kecil yang tersebar di wilayah Kepri. Sehingga Kepri menjadi merupakan jalur lalu lintas transportasi laut dan udara yang strategis.
Di sektor pariwisata, Provinsi Kepri juga memiliki banyak destinasi wisata bahari, seperti snorkeling dan diving. Walhasil banyak terdapat pelabuhan-pelabuhan yang kerap digunakan para nelayan maupun wisatawan dalam beraktivitas sehari-hari.

Namun kondisi berbeda terlihat dari Pelabuhan Nelayan Sabang Muduk, Kelurahan Sabang Barat, Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna. Mengingat, di Pelabuhan ini dalam kondisi memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kepri.
Dimana saat ini, Pelabuhan yang dibangun pada tahun 2011 silam dengan menggunakan APBD Kabupaten Natuna ini dalam kondisi miring. Bahkan beberapa bagian terlihat sudah memprihatinkan akibat ‘dimakan usia’ dan dikhawatirkan akan roboh ke laut.
Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja dan reses yang dilakukan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Kepri Marzuki beberapa waktu lalu.
“Warga sudah sangat mengeluhkan akan kondisi Pelabuhan Nelayan Sabang Muduk ini. Mengingat pelabuhan ini merupakan akses nelayan di kelurahan Sabang Barat Midai dalam beraktifitas bongkar muat ikan hasil tangkapan serta menjadi tambatan bagi pompong-pompong nelayan,” tegas Marzuki.

Lamanya usia pembangunan dengan kondisi alam di perairan Natuna kiranya menjadi salah satu penyebab nyaris robohnya Pelabuhan tersebut.
Untuk itu, pihaknya sangat berharap adanya perhatian dari Pemerintah Daerah untuk bisa merevitalisasi Pelabuhan tersebut.
“Kami sangat berharap Pelabuhan ini bisa direvitalisasi oleh Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Provinsi Kepri. Mengingat, Pelabuhan ini menjadi ‘jantung’ bagi para nelayan dalam beraktivitas serta meningkatan ekonomi masyarakat,” tegasnya. (iman)