Amsakar mencontohkan tren di berbagai kota besar dunia, di mana sistem parkir vertikal di gedung menjadi solusi efektif mengatasi keterbatasan lahan. Menurutnya, Batam juga harus segera mengikuti arah tersebut untuk menjaga efisiensi ruang dan kenyamanan kota.
“Sekarang tren di berbagai tempat sudah parkir di gedung yang melingkar-lingkar. Ke depan, Batam juga harus mengarah ke situ,” tegasnya.
Ia menambahkan, BP Batam kini tengah memetakan potensi lahan dan menyiapkan langkah-langkah penataan yang lebih terukur. Upaya tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian tata ruang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan strategis nasional itu.
“Intinya, kami ingin agar pengelolaan lahan dilakukan secara cerdas, transparan, dan berorientasi pada manfaat publik. Dengan begitu, pembangunan di Batam bisa terus tumbuh tanpa mengorbankan keseimbangan ruang,” tutup Amsakar.(IMAN)
