Mantan Anggota DPRD Lingga Sebut Cetak Sawah tak Masuk Akal. Ady Pawennari: Meremehkan Asta Cita Presiden Prabowo

IDNNEWS.CO.ID, Lingga – Mantan anggota DPRD Kabupaten Lingga menyebut program cetak sawah tidak masuk akal, dan seakan menghina program tersebut di depan masyarakat. Walhasil hal ini menjadi sorotan masyarakat.

Baru-baru ini, salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Lingga, Agus Norman, melontarkan komentar negatif mengenai program tersebut, yang dinilai berhasil menarik perhatian dan apresiasi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam Kabinet Merah Putih.

Mantan staf khusus Bupati Lingga periode 2016-2020, Alias Wello, Ady Pawennari, mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Agus Norman yang dianggap meremehkan program swasembada pangan, salah satu Asta Cita Presiden Prabowo. 

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  GoZero Sustainability, Aksi Nyata ESG Telkom Demi Masa Depan Berkelanjutan

Menurutnya, program cetak sawah yang mereka rintis selama masa kepemimpinan Bupati Alias Wello justru mendapatkan apresiasi dari pemerintahan Prabowo.

“Saya baru saja bertemu Menteri Pertanian, dan beliau mendukung penuh pengembangan kegiatan pertanian di Lingga,” ujar Ady pada Minggu, 3 November 2024.

Ady juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang tidak berkontribusi signifikan bagi pembangunan Lingga sebaiknya tidak mengkritik program prioritas pemerintah pusat secara politis.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menkopangan) Zulkifli Hasan mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp15 triliun untuk cetak sawah dan intensifikasi pertanian. 

Pada tahun 2025, program cetak sawah ini akan mencakup 150.000 hektar lahan baru, sementara intensifikasi akan dilakukan pada 80.000 hektar lahan pertanian lainnya.

BACA JUGA:  Jalin Sinergitas di Momen Pilkada, Plt Gubernur Marlin Silaturahmi ke Lantamal IV Batam

“Totalnya Rp15 triliun untuk cetak sawah 150.000 hektar dan intensifikasi 80.000 hektar,” ujar Zulkifli usai rapat di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *