Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lebih ‘Kencang’, Bank Indonesia Turunkan Lima Kali BI Rate

Penting dicatat, dengan penurunan suku bunga yang kembali dilakukan pada September 2025 ini, BI sudah memangkas suku bunga sebesar 125 bps sepanjang tahun ini. Pemangkasan ini adalah yang paling agresif sejak Krisis Pandemi Covid-19.Pemangkasan sebesar 100 bps dalam satu tahun apalagi hanya dalam delapan bulan jarang dilakukan BI.

Dalam 15 tahun terakhir (2011-2025), BI hanya pernah memangkas suku bunga sebesar 100 bps hingga Agustus (delapan bulan pertama), yakni pada 2016, 2020, dan tahun ini. Langkah agresif ini hanya kalah dari pemangkasan suku bunga sebesar 275 bps selama delapan bulan pertama pada 2009.

BACA JUGA:  Ekspor Perdana, Kopi asal Sumsel Masuki Negara Malaysia dan Australia

Kebijakan agresif ini bermuara pada satu hal yakni urgensi untuk mendongkrak pertumbuhan.Pada 2016, BI secara agresif menurunkan suku bunga karena inflasi rendah, rupiah yang menguat tetapi di sisi lain ekonomi lesu.

Bacaan Lainnya

Ekonomi Indonesia sudah menukik tajam sejak akhir 2015 dan pada kuartal III-2015 hanya tumbuh 4,74% (year on year/yoy) dari level 5-6% pada kuartal-kuartal sebelumnya. Ekonomi masih melandai dan hanya berkutat di kisaran 4,9% pada kuartal I-2016. BI pun kemudian memangkas suku bunga.

BACA JUGA:  Rahmad Sukendar Dukung Susi Pudjiastuti Kembali Jabat Menteri Kelautan dan Perikanan

Pada 2020, kebijakan dovish jelas diperlukan karena ekonomi dunia dan Indonesia menghadapi resesi setelah pandemi Covid-19 menghantam.Tahun ini, Indonesia juga tengah dihadapkan pada kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi tinggi setelah ekonomi mandeg.

Ekonomi Indonesia memang tumbuh 5,12% (yoy) pada kuartal II-2025, tertinggi dua tahun. Namun, sejumlah indicator menunjukkan ekonomi Indonesia masih lesu.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *