“Kita tidak boleh lengah. Posisi strategis Kepri sering dijadikan pintu masuk peredaran gelap narkoba. Karena itu, Granat Kepri harus hadir dengan langkah konkret, baik melalui edukasi, sosialisasi, maupun kerja sama lintas sektor,” tambahnya.
Syamsul juga menekankan pentingnya regenerasi dan pembenahan struktur organisasi. Ia menginginkan agar Musda nanti menjadi momentum lahirnya kepengurusan yang lebih solid, profesional, dan mampu membawa Granat Kepri menjadi organisasi yang aktif di tengah masyarakat.
Selain memperkuat internal, DPD Granat Kepri juga terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan lembaga pendidikan. Program-program pencegahan dini, sosialisasi bahaya narkoba di sekolah dan kampus, serta pemberdayaan masyarakat terus digalakkan sebagai bentuk komitmen organisasi.
“Granat bukan hanya bicara tentang penegakan hukum, tapi juga tentang upaya membangun kesadaran masyarakat agar menjauhi narkoba. Kita ingin membangun generasi muda Kepri yang sehat, produktif, dan berdaya saing,” jelasnya.
Musyawarah Daerah DPD Granat Kepri direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Selain membahas arah kebijakan organisasi ke depan, agenda tersebut juga akan menjadi ajang evaluasi dan penyegaran kepengurusan.
Diharapkan, melalui Musda ini, Granat Kepri dapat semakin memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan Kepulauan Riau yang bersih dari narkoba.
“Kita ingin Musda ini menjadi momentum kebangkitan Granat Kepri. Dengan semangat baru dan kepengurusan yang solid, kami siap bekerja lebih keras untuk masyarakat,” pungkas Syamsul. (Iman)
 
 
									





 
											




