Tidak hanya menawarkan rumah lelang, BTN juga menyediakan fasilitas KPR MAJU (Macet Jadi Untung). Produk ini memungkinkan nasabah membeli rumah lelang dengan suku bunga kompetitif dan tenor hingga 30 tahun, sehingga pembelian rumah bisa lebih terjangkau secara finansial.
Langkah ini sekaligus menjadi strategi BTN untuk menekan angka kredit bermasalah dan meningkatkan efisiensi portofolio aset. Dengan melepas rumah-rumah sitaan, bank dapat fokus menyalurkan pembiayaan perumahan baru yang lebih produktif dan menguntungkan.
“BTN tetap berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam penyediaan rumah, baik melalui program KPR subsidi maupun non-subsidi. Di sisi lain, pengelolaan aset yang tidak produktif melalui lelang juga menjadi bagian dari menjaga kesehatan keuangan bank,” jelas Indrasakti.
Program lelang ini diperkirakan akan menggairahkan kembali pasar properti Batam, yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif pascapandemi. Sebagai kota industri dan perdagangan dengan mobilitas tinggi, Batam memiliki kebutuhan hunian yang terus meningkat.
Keberadaan rumah lelang BTN memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin membeli properti dengan harga di bawah pasar, sekaligus menjadi peluang investasi yang menarik bagi investor maupun pelaku usaha properti.
Selain itu, kehadiran rumah lelang BTN diyakini bisa menstimulasi perputaran ekonomi lokal, mulai dari sektor konstruksi hingga jasa properti, karena rumah-rumah yang dilelang seringkali berada di lokasi strategis dan kawasan pengembangan baru.











