“Tujuan wakaf ini sebenarnya adalah wakaf produktif. Wakaf uang bisa diwujudkan untuk banyak hal. Contohnya rumah sakit mata di Serang, Banten. Batam ini kota besar, kota industri, sehingga potensinya sangat besar,” lanjutnya.
Haji Azhar juga menekankan bahwa BWI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tidak dapat dibandingkan atau dipertentangkan karena keduanya adalah mitra dalam upaya pemberdayaan umat.
Pihaknya juga mengajak masyarakat Batam untuk mendukung langkah-langkah strategis BWI Batam dalam mengembangkan wakaf produktif.
“Saya sudah sampaikan saat pelantikan bahwa Batam sebagai kota industri harus memiliki strategi wakaf uang dan wakaf melalui uang. Masyarakat perlu mendukung keputusan BWI yang baru,” katanya.
Ia turut mengapresiasi komitmen Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, yang disebut telah menunjukkan dukungan penuh terhadap gerakan wakaf, termasuk dengan menghibahkan tiga bulan gajinya untuk kepentingan wakaf.
“Alhamdulillah, dengan kepemimpinan Pak Amsakar yang langsung mendukung, termasuk menghibahkan tiga bulan gajinya, ini menjadi contoh bagi masyarakat,” ungkap Haji Azhar.
Ia berharap keberadaan BWI Batam dapat menjadi motor penggerak dalam memperkuat ekosistem wakaf produktif di kota industri tersebut.
“Semoga masyarakat Batam mendukung penuh BWI, sehingga wakaf di Batam semakin berkembang,” tutupnya.(iman)











