IDNNEWS.CO.ID, TANJUNGPINANG – Inflasi di Provinsi Kepri pada Desember 2024 secara bulanan tercatat sebesar 0,68%, didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah, santan segar, dan telur ayam ras.
Secara tahunan, inflasi Kepri mencapai 2,09%, yang masih berada dalam kisaran aman sesuai target nasional sebesar 2,5% ±1%.
“Kami mencatat bahwa kendali inflasi di Kepri cukup baik sepanjang tahun 2024, berkat sinergi antara pemerintah daerah, OPD, dan sektor swasta,” ucap Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati.
Margaretha menyebutkan, ada beberapa penyumbang inflasi yakni sayur, ayam, telur, dan santan karena sempat ada kelangkaan pada bulan November dan Desember 2024.
“Terbilang stabil sih, dan cenderung turun dari target yang kita inginkan,” kata Margaretha Ari Anggorowati.
Menurut dia, adapun faktor menurunnya tingkat inflasi di Kepri dipengaruhi daya beli masyarakat yang cenderung meningkat, dan harga komoditas yang masih terjaga.
Bahkan hingga perayaan natal dan tahun baru, lanjut Margaret, daya beli dapat dikendalikan dan beberapa komoditas pasar dapat terjaga.
“November lalu sempat tinggi permintaan ke luar negeri, tapi masih bisa dikendalikan,” ungkap Margaretha.
Penyampaian tersebut dinilai Margaretha penting, sebagai upaya pemerintah dalam mengevaluasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor meliputi perkembangan inflasi, pariwisata hingga sektor transportasi.(***)