“Dari sisi permintaan pertumbuhan kredit didukung kinerja usaha korporasi yang terjaga termasuk pada korporasi yang berorientasi ekspor,” kata Perry.
Adapun berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja tumbuh 8,92% yoy, invetasi 13,77% yoy, dan konsumsi 10,94% yoy per November 2024. Sementara itu kredit UMKM tumbuh 4,02% yoy. Pada periode yang sama pembiayaan syariah tumbuh 11,24% yoy.
Pertumbuhan kredit perbankan per November 2024 juga didukung oleh kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau noperforming loan (NPL) gross bank per Oktober terjaga pada level 2,2% dan rasio NPL net 0,77%. (***)