Arios, UMKM Batik Binaan BI Kepri Tembus Pasar Ekspor. ‘Produk Fashion Lokal Diminati Pasar Internasional’

EKSPRESI bahagia terpancar dari wajah Atiek, salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pemilik nama Batik dan Tenun Kepri Arios, yang turut serta dalam ajang Gebyar Melayu Pesisir 2025 yang diprakasai Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri).

Bagaimana tidak, melalui even bergengsi tahunan BI Kepri ini dirinya bisa terus ‘eksis’ dan mempromosikan produk-produk fashion batik dan tenun hasil binaan BI Kepri ke kancah nasional maupun Internasional. Tercatat, hasil ‘tangan dinginnya’ dalam membuat rancangan membuat banyak produk fashionnya menjadi incaran para pejabat dan keluarga hingga mampu dipasarkan ke luar negeri.

“Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari UMKM binaan BI Kepri untuk segmentasi fashion ini. Saat ini, batik tenun hasil saya ini, sudah banyak dipesan institusi, para pejabat dan keluarga di Kepri dan Nasional hingga tembus pasar Internasional. Seperti Bali, Thailand, Singapura, hingga Australia,” jelasnya saat ditemui IDNNews.co.id.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Tumbuhkan Literasi Digital Pembayaran, BI Kepri Resmikan Cernival 2025. 'Satu QRIS Jadi Solusi'

Baginya, campur tangan dari BI Kepri secara lansung membuat usahanya terus bertumbuh dan berkembang. Dan yang paling membanggakan adalah, produk batik tenunnnya dipesan hingga 120 potong per model oleh mitra internasional untuk dipasarkan di jaringan hotel luar negeri secara berkala.

Selain itu, produk juga kerap dipamerkan dalam berbagai event bergengsi seperti IWAPI di Kuala Lumpur, Karya Kreatif Indonesia (KKI), serta undangan pameran dari Kementerian.

“Sebagai UMKM binaan BI, kami mendapat banyak ilmu, mulai dari manajemen keuangan, strategi promosi, hingga menjaga kualitas produk. Dampaknya luar biasa. Produk saya jadinya lebih ter-branding dan bisa ikut berbagai event nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Meski demikian, baginya tantangan tetap ada terutama keterbatasan tenaga tukang jahit dan akses bahan baku yang sebagian besar masih didatangkan dari luar Batam. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Sebut Cadangan Devisa RI Capai US$ 157,1 Miliar di Maret 2025

“Saya tidak pernah kecil hati meski belum sering ikut fashion show. Justru itu motivasi untuk terus bertahan dan berkembang,” tambahnya.

Baginya, strategi pemasaran kreatif menjadi kunci, di mana produk batik dan tenun kerap dipakai pejabat, istri pejabat, hingga tokoh masyarakat pada acara resmi. Hal ini secara tidak langsung memperluas promosi dan memperkuat branding.

Dengan omzet tahunan yang telah menembus miliaran rupiah, Batik dan Tenun Kepri Arios optimistis UMKM fashion Kepulauan Riau dapat terus berkembang, sekaligus memperkuat citra produk lokal di pasar global.

“Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih dan sangat bersyukur atas binaan BI Kepri hingga saat ini. Dan berharap BI Kepri tetap mengarahkan dan ‘mengemong’ UMKM-UMKM binaannya untuk terus maju dan berkembang,” tegasya.

Kemudahan Transaki QRIS Memberikan Banyak Keuntungan

Pihaknya juga mengaku, banyak keuntungan dan kemudahan bertransaksi non tunai menggunakan QRIS dari salah satu perbankan. Dirinya mangaku telah menggunakan transaksi QRIS sejak tahun 2021. Dimana ia dianjurkan Bank Indonesia untuk menggunakan transaksi jual secara non tunai.

BACA JUGA:  Ikuti Retreat di Akmil Magelang, Li Claudia Chandra: Memperkuat Sinergi Daerah dengan Pusat

“Kami dianjurkan Bank Indonesia untuk menggunakan uang tunai agar menghindari hal-hal tak diinginkan. Kalau menggunakan QRIS kan lebih aman, kita tak bawa-bawa uang tunai. Sejak itu saya tetap menggunakan QRIS pada tahun 2021,” terangnya.

Menurutnya, jika transaksi menggunakan uang cash jika kondisi ramai ia tidak bisa memastikan uang itu asli atau palsu, namun dengan menggunakan QRIS bisa lebih safety dan bisa langsung dicek di banking.

“Saya kira lebih aman menggunakan QRIS. Apalagi saya ada laporan setiap bulan, dan saya bisa mengecek bukti transaksi menggunakan QRIS dan itu tidak hilang. Dan kadang kalau transaksi dicatat kita sering lupa. Tapi kalau menggunakan QRIS semua sudah ada data uang masuk,” tambahnya. (iman suryanto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *