MoU Bersama Tiga Provinsi, Kepri Disiapkan Sebagai Hub Pemasaran Internasional

IDNNEWS.CO.ID, TANJUNGPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menegaskan komitmen kuatnya dalam mendukung percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi kerakyatan dari desa. Komitmen ini ditunjukkan lewat pelaksanaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) beberapa lalu.

Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan implementasi konkret dari program prioritas Presiden dan Wakil Presiden RI melalui Asta Cita, khususnya dalam pembangunan ekonomi dari desa dan pinggiran.

“Ini adalah bentuk komitmen kita yang tegak lurus menjalankan arahan Presiden dan Wakil Presiden dalam membangun ekonomi kerakyatan dan demokrasi ekonomi. Eksistensi koperasi yang sempat pudar kini kita bangkitkan kembali dengan semangat kebangsaan, makanya disebut koperasi Merah Putih,” tegas Gubernur Ansar.

Bacaan Lainnya

Sebagai provinsi kepulauan yang 96 persen wilayahnya terdiri dari lautan, Gubernur Ansar mendorong agar koperasi-koperasi yang dibentuk fokus pada sektor kelautan dan perikanan. Ini mencakup pengembangan pasca panen, penyediaan sarana pendingin, dan kebutuhan logistik lainnya bagi para nelayan.

BACA JUGA:  Ketua Kadin Batam Minta Pemerintah Pusat Evaluasi Jabatan Ex-Officio Kepala BP Batam dan Wali Kota

Pemprov Kepri telah memulai langkah dengan semangat kolaboratif. Tinggal bagaimana seluruh elemen—pemerintah, akademisi, notaris, dan masyarakat desa—bekerja keras menjadikan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi desa yang mandiri dan berdaulat.

“Kita semua harus bekerja sama agar koperasi ini bukan hanya ramai saat dibentuk, tapi benar-benar berjalan dengan usaha yang kuat dan berkelanjutan,” pungkas Gubernur Ansar penuh semangat.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kepri menjalani Kerjasama dengan Pemerintah Jawa Tengah, Lampung, dan Maluku Utara melakukan kerja sama untuk menggali potensi produk unggulan agar dapat dipasarkan secara internasional.

Gubernur Ansar mengatakan bahwa kerja sama kali ini menjadi perwujudan dari arahan Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri guna membuka ruang kerja sama antardaerah yang tertuang dalam Permendagri No. 22 Tahun 2022 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Daerah Lain dan Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga.

“Kegiatan kerja sama yang kami laksanakan ini juga terinspirasi dari hasil kegiatan retreat di Magelang yang diikuti oleh kepala daerah dan wakil kepala daerah. Di mana masing-masing dari wilayah kita ternyata punya potensi dan keunggulan yang sangat memungkinkan untuk dikerjasamaka,” katanya Minggu (15/6/2025).

BACA JUGA:  Partai Demokrat Umumkan Struktur Pengurusan Baru, Ada 2 Badan Baru

Sehingga, tambah Gubernur Ansar, keunggulan yang dimiliki masing-masing daerah nantinya akan makin berkembang dan dapat diperdagangkan secara luas, menggunakan Kota Batam sebagai hub pemasaran internasional.

“Dengan letak geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, ke depan kita bisa menjadikan Kota Batam sebagai hub guna membuka akses pasar yang lebih luas dan mengambil market internasional,” kata dia.

Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama (MoU) dilakukan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi masing-masing dan disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau – Gubernur Jawa Tengah – Gubernur Lampung Dan Gubernur Maluku Utara di Hotel Marriott Harbour Bay Batam berapa Waktu lalu.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan bahwa rencana kerja sama ini harus melibatkan lebih banyak kepala daerah yang ada di Indonesia. “Kalau perlu, lanjutnya, ke depan semua gubernur akan didatangi untuk bisa bergandengan tangan, memajukan dan mengembangkan semua potensi yang telah dikerjasamakan,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyambut baik perjanjian kerja sama ini. Menurut dia, Lampung memiliki banyak potensi, terutama dari hasil pertanian, yang mana produksinya sangat berlebih dan bisa dikerjasamakan guna memenuhi kebutuhan ke luar wilayah Lampung.

BACA JUGA:  Warga Kundur Barat Serukan Dukungan Untuk Rudi-Rafiq

Sementara Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda sangat bangga karena bisa terlibat langsung dalam penandatanganan kerja sama dengan Provinsi Kepri, Jawa Tengah, dan Lampung.

Maluku Utara yang tidak berbeda jauh dengan Provinsi Kepri siap bekerja sama, terutama di bidang hasil budi daya laut, ujarnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Kepri, Riki Rionaldi mengatakan bahwa, momen ini menjadi sangat penting mengingat jarang sekali Kerjasama ini melibatkan beberapa pemerintah daerah sekaligus.

“Kerjasama ini menjadi sebuaah satu kesatuaan kekuatan untuk membangun sekaaligus memperkenalkan dan mengembangkan potensi daan keunggulaan daerahnya masing-masing. Dalam satu konsep pemberdayaan nasional agar berdampak secara langsung pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya,” tegas Riki.

Dengan adanya konsep Kepri sebagai hub pemasaran internasional ini, tambahnya, tentunya akan memunculkaan potensi-potensi pengembangan dalam pangsa pasar Internasional, baik Singapura dan Malaysia maupun negara lainnya.

“Semoga apa yang kita rencanakan ini akan membuahkaan hasil sekaligus memberikan efek dan dampak positif untuk suksesinya program ini,” terangnya. (iman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *