“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa teknologi mampu membuka akses keuangan bagi peternak rakyat dan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas,” jelas Hasan.
Saat ini, OJK dan ILO juga tengah mengembangkan proyek serupa di Malang, Jawa Timur, dengan mengintegrasikan sistem ERP dengan Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK) untuk memperluas akses keuangan peternak.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Stella Christie, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suyatman, Kepala OJK Jabar Darwisman, Country Director ILO Indonesia dan Timor-Leste Simrin Singh, Ketua KPBS Aun Gunawan, serta perwakilan dari Pemerintah Swiss dan Kedutaan Besar Swiss di Indonesia.
Sebagai informasi, KPBS saat ini membina lebih dari 4.500 peternak dengan populasi 15.553 ekor sapi perah dan produksi susu mencapai rata-rata 80 ton per hari. Keberhasilan KPBS dalam membangun sistem ERP menunjukkan peran penting koperasi dalam menjaga keberlanjutan bisnis, memperkuat akses keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.(***)