Tanjung Banon Jadi Daerah Percontohan Transmigrasi Modern

IDNNews.co.id, Batam – Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanegara bersama Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menegaskan bahwa Tanjung Banon akan menjadi kawasan percontohan sebagai daerah Transmigrasi Modern.

Hal tersebut terungkap dalam penyerahan sertifikat hak milik (SHM) warga pada Selasa (12/8/2025) pagi.

Mengingat, dalam kawasan ini nantinya akan dilengkapi dengan beragam fasilitas pendukung. Baik untuk mobilitas maupun perekonomian masyarakat setempat. Diantaranya, sekolah, pelabuhan, hingga SPBU.

Bacaan Lainnya

“Ini pemukiman yang paling terintegrasi dengan fasilitasnya dan akan menjadi percontohan,” kata Amsakar.

BACA JUGA:  Optimalkan Investasi, Penguatan Kawasan Jadi Langkah Prioritas

Diuraikan rencana pembangunan sejumlah fasilitas di daerah pemukiman warga Tanjung Banon. Dimana, disiapkan rencana pembangunan SD dan SMP. Kemudian, akan dibangun makam, perkantoran pemerintah dan sarana prasarana ibadah.

“Tanjung Banon akan dibuat pelabuhan hingga SPBU ada dibangunkan, untuk membantu warga yang selama ini kesulitan mendapatkan BBM,” janji Amsakar.

“Akan kami laksanakan. Apa yang ditetapkan pemerintah, menjadikan warga kita betul-betul nyaman,” harapnya.

Pernyataan Amsakar dibenarkan Mentrans RI, Iftitah Sulaiman yang mengatakan bahwa kawasan Tanjung Banon, kawasan Rempang Eco City, akan menjadi model untuk Transmigrasi modern.

Diingatkan, transmigrasi bukan hanya sekedar perpindahan penduduk. Namun juga satu bentuk kehidupan gotong royong.

BACA JUGA:  Kinerja BUP BP Batam di Triwulan I 2025 Menunjukkan Trend Positif

Sehingga untuk Tanjung Banon, program tidak hanya dijalankam BP Batam sendirian.

“Ada juga Pemko Batam, ada TNI, Transmigrasi, Kementerian PU, KKP, ATR/BTN, Kementerian Pendidikan dan lain,” jelasnya.

Disampaikan lima program Transmigrasi, yang disiapkan dalam pembangunan daerah di Indonesia. Dimana, untuk Tanjung Banon disebut sebagai program Trans Tuntas. “Sebagai pemberian kepastian hukum kepada para transmigran,” ujarnya.

Selain itu disebut, ada Trans Lokal. Program dijalankan, m sebelum pendatang masuk daerah dimaksud.

“Selama ini kita berfikir, transmigran itu selalu pendatang. Kita lupa memberdayakan masyarakat lokal. Maka lewat program ini, kita akan berdayakan dan sejahterakan masyarakat lokal,” terangnya.

BACA JUGA:  Narasumber Pembekalan KKN, Deputi BP Batam Sudirman Saad Ajak Mahasiswa Kembangkan Industri Maritim

Kemudian, ada juga Transmigrasi Patriot, sebagai program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat oleh generasi unggul. Program ini disiapkan, karena selama ini ada persepsi, transmigran itu yang dipindahkan hanya orang miskin.

“Sehingga hanya memindahkan kemiskinan. Kedepan akan dipindahkan SDM unggul. Orang-orang pintar yang dipindahkan untuk mendampingin dan memberdayakan masyarakat lokal,” urainya.

Program lain yang disiapkan, Transmigrasi Karya Nusantara. Program itu dimaksud untuk menciptakan lapangan kerja. Dimana pemerintah akan lebih dulu membantu masyarakat mencapai tingkat sejahtera, sebelum pendatang masuk.

“Terakhir program Transmigrasi Gotong Royong. Jadi pembangunan kawasan daerah Transmigrasi, bukan hanya milik Kementerian Transmigrasi, namun mengedepankan peran pemerintah daerah sebagai lini sektor, dibantu kementerian lainnya,” imbuhnya.(Iman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *