KABAREKONOMI.ID, BATAM – Dunia jurnalistik di Kepulauan Riau tak asing dengan nama Socrates. Sosok wartawan idealis ini dikenal luas di kalangan narasumber, pejabat, dan pengusaha. Selain memiliki nama yang unik, suara beratnya juga menjadi ciri khas.
Socrates telah lama berkecimpung di dunia jurnalistik dan mengelola perusahaan pers. Kini, ia juga aktif sebagai kreator digital dan podcaster melalui Yayasan Socrates Talk.
Di lingkungan Batam Pos Group, ia akrab disapa Aat. Ia turut berperan dalam pembentukan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri dan dipercaya menjadi Ketua PWI Persiapan Provinsi Kepri setelah provinsi ini berpisah dari Riau.
“Waktu itu saya Ketua PWI Perwakilan Batam. Saat Kepri berdiri sendiri, Ketum PWI Tarman Azam (alm) menunjuk saya sebagai Ketua PWI Persiapan Provinsi Kepri untuk menyiapkan Konferprov pertama,” kenang Socrates.
Pada Konferprov PWI Kepri 2004 di Hotel Good Way Batam, ia terpilih sebagai Ketua PWI Kepri pertama. Di bawah kepemimpinannya, PWI semakin dikenal dan berkantor di Komplek Jodoh Point, Batam.
Tahun 2008, PWI menggelar Konferprov 2. Meski banyak yang mendorongnya kembali mencalonkan diri, Socrates memilih fokus mengelola Batam Pos, koran terbesar di Kepri, serta berbagai unit usaha di bawah Riau Pos Group, termasuk Posmetro, Batam TV, Tanjungpinang Pos, dan Percetakan Koran.
“Saya sudah pernah mengelola semua anak perusahaan Riau Pos, mulai dari Batam Pos hingga Graha Pena,” ujarnya.
Kesibukan itu membuatnya kurang aktif di PWI, meski ia tetap menghadiri kegiatan penting organisasi. Kini, Ketua Umum PWI Pusat, Hendri CH Bangun, mempercayakannya sebagai Plt. Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Kepri.
Penunjukan ini dinilai tepat, mengingat Socrates adalah Tokoh Pers Kepri sekaligus Ahli Dewan Pers sejak 2010. Ia juga pernah meraih penghargaan Trainer Terbaik Nasional PWI Pusat 2005.
Penyerahan SK dilakukan di Hotel PIH Batam, Selasa (4/3/2025), oleh Ketua PWI Kepri Andi Gino, selain disaksikan sejumlah pengurus harianndan anggota, juga dihadiri Sekda Kota Batam Jefridin Hamid, Kadiskominfo Kepri Hasan S.Sos, Kadiskominfo Batam Rudi Panjaitan, serta Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuti Sirait.
“Kita berharap PWI Kepri tetap solid dan semakin kuat,” ujarnya.
Menurutnya, dulu PWI adalah organisasi tunggal wartawan. Bahkan, pemimpin redaksi harus mendapat rekomendasi Ketua PWI. Setelah reformasi, muncul lebih dari 40 organisasi wartawan, namun banyak yang akhirnya bubar. Kini, PWI tetap menjadi organisasi wartawan terbesar di Indonesia.
Socrates berharap kejayaan PWI secara nasional bisa kembali dengan dukungan anggota yang solid, termasuk di daerah-daerah.(bos/R)
