Sebagai pendiri sekaligus mantan Kepala Otorita Batam, Ismeth menilai hadirnya dua PP tersebut menjadi momentum baru memperkuat peran Batam sebagai motor ekonomi nasional. Dengan lebih dari 2.000 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang akan dihasilkan, ia berharap sistem digitalisasi BP Batam benar-benar memberi kemudahan.
“Efek positifnya jelas. Investor yang merasa nyaman akan menambah modalnya di Batam, lalu tenaga kerja terserap, sehingga bisa menekan pengangguran,” ujarnya.
Selain menekankan perlunya sinergi antara BP Batam, pemerintah daerah, dan DPD RI agar kebijakan fiskal tepat sasaran, Ismeth juga mendorong perusahaan di Batam mengutamakan tenaga kerja lokal.
“Pemerintah daerah harus aktif memperkuat BLK dan program pelatihan agar anak-anak Kepri memiliki keterampilan yang dibutuhkan,” pungkasnya. (***)