“Kami percaya, semangat sipakatau (saling memanusiakan), sipakainge (saling mengingatkan), dan sipakalebbi (saling menghormati) akan menjadi modal sosial yang mempercepat kemajuan Kepri,” kata Nenny.
Ia berharap, IWSS menjadi inkubator talenta, seperti pelatihan keterampilan, beasiswa, mentoring wirausaha dan jejaring kerja sama lintas komunitas.
Perempuan IWSS memiliki peran strategis penggerak ekonomi keluarga, penjaga budaya sekaligus agen pendidikan karakter generasi muda.
“Jadikan Tudang Sipulung ini sebagai forum rutin yang inklusif, membuka ruang dialog antar komunitas untuk memperkuat persaudaraan,” tuturnya.
Eptatik Kamruddin, menyampaikan harapannya agar kepengurusan IWSS Kepri ke depan semakin solid dan berkontribusi luas.
“Semoga dengan terpilihnya Ketua PW IWSS yang baru, IWSS di Kepri akan lebih baik dengan menjaga kerukunan, melestarikan budaya, meningkatkan kualitas SDM, serta menjadi wadah pemberdayaan perempuan yang berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.
IWSS sendiri merupakan badan otonom dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang mewadahi perempuan perantau keturunan Sulawesi Selatan untuk menjaga kebersamaan, mempererat persaudaraan, dan berkontribusi dalam pembangunan baik di tanah rantau maupun di kampung halaman. (Rilis)