Menteri Transmigrasi dan Kepala BP Batam Serahkan 94 SHM Rumah Warga Tanjung Banon

IDNNews.co.id, Tanjung Banon – Sebanyak 94 warga Tanjung Banon, yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City telah menerima Sertifikat Hak Milik (SHM) untuk rumah baru mereka. 

Penyerahan sertifikat hak milik tersebut, merupakan bagian dari total 162 SHM yang diberikan untuk warga tersebut.

Penyerahan SHM ini sendiri, dilakukan oleh Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanegara bersama Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga Wali Kota Batam, Amsakar Achmad bersama unsur Muspida di Kota Batam pada Selasa(12/8/2025) pagi.

Bacaan Lainnya

Pada momen tersebut, Amsakar Achmad menegaskan bahwa dengan kembali diserahkan sertifikat hak milik perumahan warga tersebut, membuat masyarakat kian nyaman dan merasakan betul-betul kehadiran Pemerintah

BACA JUGA:  Indiana University - Kelley School of Business Kunjungi BP Batam

“Mudah-mudahan dengan kembali diserahkannya 94 SHM dari total 162 SHM, kehadiran pemerintah untuk masyarakat bisa dirasakan betul-betul dan membantu warga. Dan ini adalah janji dari Negara,” tegasnya.

Pihaknya juga menegaskan bahwa warga Tanjung Banon yang mendapatkan sertifikat hak milik ini, akan menerima luas dan bangunan seluas 500 meter persegi.

Dan telah disiapkan sarana dan prasarananya. Serta akan dibuatkan pelabuhan, serta dibangunkan SPBU untuk membantu warga yang selama ini kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).

“Jadi apa yang disampaikan (janjikan) pemerintah untuk warga Tanjung Banon, akan kami laksanakan. Sehingga jangan ada lagi keraguan, jangan ada lagi rasa risau. Karena sarana dan prasarana akan dilengkapi,” tegasnya.

BACA JUGA:  OJK Terbitkan POJK Derivatif Keuangan Berupa Efek

Kedepannya, tegasnya, kawasan permukiman di Rempang Eco-City Tanjung Banon ini akan menjadi model dan percontohan sebagai pemukiman yang paling terintegrasi dengan fasilitas.

“Disini akan ada SD, SMP, disini ada makam, pelabuhan, perkantoran, pemerintah, SPBU, serta sarana prasarana ibadah. Intinya, masyarakat dibuat betul-betul nyaman,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan bahwa apa yang dilakukan ini merupakan bagian dari program Trans Tuntas di Kementeriannya. Dan menjadi langkah strategis dalam memberikan keadilan agraria bagi masyarakat transmigran.

Ia memaparkan bahwa selain Trans Tuntas, pemerintah tengah menjalankan empat program utama lainnya: Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Trans karya Nusa, dan Transmigrasi Gotong royong.

BACA JUGA:  Proyek Wind Tower USD 22 Juta Selesai, Batam Tunjukkan Tetap Jadi Magnet Investasi Global

Dimana seluruh program ini, menurut Menteri, diarahkan untuk menciptakan keseimbangan pembangunan, mengurangi kesenjangan wilayah, dan memperluas kesempatan kerja.

“Selama ini ada persepsi, transmigran itu yang dipindahkan hanya orang miskin. Sehingga hanya memindahkan kemiskinan. Kedepan akan dipindahkan SDM unggul. Orang-orang pintar yang dipindahkan untuk mendampingin dan memberdayakan masyarakat lokal,” tegasnya.

Dan nantinya, Kawasan Tanjung Banon, Rempang Eco City, akan menjadi model untuk Transmigrasi modern.

“Saya berpesan, transmigrasi bukan hanya sekedar perpindahan penduduk. Namun juga suatu bentuk kehidupan gotong royong. Mengingat, yang membangun Tanjung Banon ini bukan hanya BP Batam sendirian. Ada juga Pemko Batam, ada TNI, Transmigrasi, Kementerian PU, KKP, ATR/BTN, Kementerian Pendidikan dan lain,” tegasnya.(Iman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *