Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki potensi besar AI dan ekonomi digital, Berikut datanya;
1. Menurut riset dari Amazon Web Services (AWS) & Strand Partners: sekitar 28% dari bisnis di Indonesia telah mengadopsi AI, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (yo-y) mencapai 47%. Dari mereka yang mengadopsi AI, 59% melaporkan peningkatan pendapatan dengan rata-rata kenaikan ~16%.
2. Namun demikian, keterampilan digital masih menjadi kendala. Dimana 57% dari pelaku bisnis di Indonesia menyebut “kurangnya keterampilan digital” sebagai hambatan utama untuk memperluas penggunaan AI.
3.Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$130-146 miliar pada tahun 2025.
4. Potensi kontribusi AI terhadap PDB Indonesia: diperkirakan hingga US$366 miliar pada tahun 2030.
5. Nilai pasar Machine Learning di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan US$1,36 miliar, dengan pertumbuhan tahunan (2025-2031) ~32%.
6. Pasar data-center yang dioptimalkan AI di Indonesia: diperkirakan mencapai US$0,66 miliar di tahun 2025 dan akan tumbuh ke US$1,44 miliar di tahun 2030 (CAGR ~17%).
7. Ekspor layanan AI Indonesia (AI talent/export): nilai sekitar US$230 juta di tahun 2025 dan diproyeksikan mencapai US$750 juta pada tahun 2030 (pertumbuhan ~226%).
Semua angka ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki potensi besar untuk adopsi AI, tetapi juga untuk menjadi pemain global dalam layanan digital dan AI — yang menjadikan strategi Telkomsel sangat relevan dan tepat waktu.
Transformasi digital yang digerakkan oleh AI memberikan dampak berlapis bagi perekonomian nasional. Sebagai perusahaan dengan jangkauan lebih dari 160 juta pelanggan dan infrastruktur jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, Telkomsel memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ini.
Melalui inovasi berbasis AI, Telkomsel berupaya menghadirkan layanan digital yang inklusif, membuka lapangan kerja baru di sektor teknologi, dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan digital produktif.
Dengan data-ekonomi yang mendukung — mulai dari potensi pasar, adopsi AI, hingga kebutuhan talenta digital — strategi Telkomsel berada di garis depan perubahan. Jika dijalankan dengan konsisten, maka milenya bukan saja bagi Telkomsel, tetapi juga bagi ekonomi digital nasional dan generasi muda Indonesia yang akan memimpin era baru.
Transformasi berbasis AI yang dijalankan Telkomsel bukan sekadar strategi bisnis, melainkan bagian dari misi besar: memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia. Dengan tiga pilar utama meningkatkan pengalaman pelanggan, mengakselerasi bisnis, dan menumbuhkan talenta digital — Telkomsel berkomitmen menjadi motor penggerak perubahan di era kecerdasan buatan.
Sebagaimana diketahui, perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia, Telkomsel terus berinovasi untuk menghadirkan solusi digital terintegrasi yang mendukung masyarakat, bisnis, dan pemerintah menuju masa depan yang lebih cerdas dan inklusif. (Iman Suryanto)











