Baginya, penjajakan bisnis merupakan jembatan penting agar pelaku UMKM tidak sebatas mengenal pasar global, tetapi juga mampu mencatatkan transaksi yang nyata dengan pembeli luar negeri.
“Ini yang kita gesa dan lakukan, Untuk mewujudkan UMKM di Indonesia memiliki peran pentting di pasar Global juga,” terangnya.
Diakhir kunjungannya, Mendag Budi Santoso melakukan peresmian pabrik sekaligus melepas produk industri pengolahan dari Batam, Kepulauan Riau (Kepri), senilai 15 juta dolar AS dengan tujuan empat negara yakni Singapura, Jerman, Inggris, serta Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Pengiriman kali ini mencakup produk sensor inframerah, sensor termal dan lampu pulsa intens yang digunakan dalam sektor perawatan hingga pengamanan rumah.
“Hari ini kami melepas ekspor hasil industri pengolahan senilai 15 juta dolar AS ke empat negara namun masih banyak peluang ekspor, khususnya ke Uni Eropa dan Kanada. Dengan adanya perjanjian dagang CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), tarif ekspor bisa menjadi 0 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan pemerintah menargetkan penyelesaian sejumlah perjanjian kerja sama tahun ini, termasuk Indonesia-Uni Eropa CEPA, Indonesia-Kanada CEPA, Indonesia-Peru CEPA, serta penandatanganan perjanjian dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) dan Tunisia.