“Penyumbang inflasi terbesar masih dari kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, rokok, bawang merah, dan juga emas perhiasan. Sedangkan deflasi didorong daging ayam, telur, cabai rawit, dan tarif pesawat,” jelas Tito.
Selain urusan harga pangan, rakor juga membahas pertumbuhan ekonomi daerah, program nasional seperti penghapusan kemiskinan ekstrem, hingga target pembangunan 3 juta rumah. Isu sosial pun ikut disorot, mengingat sejak akhir Agustus tercatat 228 aksi unjuk rasa di 35 provinsi, dengan 42 kabupaten/kota terpantau rawan anarkis.
Lewat rakor ini, pemerintah pusat berharap sinergi dengan daerah semakin kuat demi menjaga stabilitas harga, menggerakkan ekonomi, sekaligus mempercepat penanggulangan kemiskinan.(***)











