IDNNEWS.CO.ID, BATAM – Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan kinerja impresif di tengah dinamika ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2025, ekonomi Kepri tumbuh 7,14 persen (yoy), meningkat dari 5,16 persen pada triwulan sebelumnya dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,12 persen.
Secara kumulatif hingga semester I 2025, ekonomi Kepri tumbuh 6,15 persen (ctc), menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di wilayah Sumatera.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Ardhienus, menyampaikan bahwa capaian ini tidak terlepas dari sinergi kuat antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui pelaksanaan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Koordinasi yang solid dalam implementasi GNPIP telah terbukti efektif menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Pada September 2025, inflasi Kepri tercatat sebesar 0,64 persen (mtm) atau 2,70 persen (yoy), berada dalam kisaran yang terkendali. Menurut Ardhienus, salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap inflasi daerah adalah fluktuasi harga komoditas pangan, terutama cabai, yang menjadi bahan pokok penting di masyarakat.











