IDNNEWS.CO.ID, BATAM – Pemerintah Pusat di Bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan realisasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 8 persen pada 2025. Dimana salah satunya dengan memanfaatkan aktivitas ekonomi dan keuangan syariah.
Mengingat, ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran strategis dalam upaya mencapai target pertumbuhan, mendukung ketahanan ekonomi serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Bahkan mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pernah memprediksi kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai US$10 miliar atau setara Rp155,36 triliun (asumsi kurs Rp15.536 per dolar AS) pada 2030.
Walhasil kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Bank Indonesia Bersama Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama ‘menggeber’ potensi tersebut.

Oleh karena itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (KPwBI Kepri) melakukan beragam hal guna mendorong perekonomian syariah (EKSyar) tumbuh dan berkembang. Diantaranya dengan melakukan penguatan ekosisitem produk halal, penguatan keuangan syariah, Penguatan Literasi, Inklusi, dan Halal Lifestyle.
“Untuk menghadapi hal tersebut, tentunya BI Kepri akan melakukan serangkaian program kerja guna mendorong hal ini. Salah satunya menggelar even Eksyar Bank Indonesia Kepri Tahun 2025,” tegas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Rony Widijarto P dalam bincang bareng media terkait perkembangan ekonomi syariah pada Kamis (6/3/2025) sore.
Dalam program ini, akan dilakukan ragam kegiatan yang digesa. Mulai dari Ekosistem Halal Food melalui pembentukan Halal Center; Modest Fashion yang Kreatif dan Berkelanjutan; Edukasi dan Literasi Produk Halal ; Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah; Gerakan Sadar Wakaf; Business Matching Pembiayaan Syariah; hingga Bazar Produk Halal.
“Selain itu, kita juga akan menggelar Road to Fesyar Sumatera 2025 : Kepulauan Riau
Ramadhan Fair (KURMA) yang akan digelar pada 10-16 Maret di Tanjungpinang dan 17 hingga 23 Maret akan digelar di Batam,” tegasnya.
Dengan adanya pagelaran ini, BI Kepri berambisi dapat terus mendorong pertumbuhan industri legal di wilayah Kepulauan Riau dan memperkuat ekosistem perekonomian syariah di momentum Ramadhan.
Bahkan Kepala BI Kepri, Rony Widijarto menargetkan transaksi keuangan dalam momen ini mencapai Rp2 Miliar. Dan jumlah ini terbilang baik 100 persen dibandingkan momen yang sama di tahun lalu.
“Target transaksi kita dalam Kurma itu, Rp 2 Miliar. Atau naik 100 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya diangka Rp1 Miliar,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, KURMA 2025 menjadi bagian dari rangkaian Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Sumatera 2025 yang bakal menjadi puncak perlombaan secara regional.

Tercatat Kepri menjadi provinsi dengan Halal Center terbanyak di Sumatra dan telah membantu sertifikasi legal lebih dari 10.000 produk UMKM. Pada KURMA 2025, BI Kepri bakal kembali menggelar program business matching dan fasilitasi pembiayaan bagi pelaku upaya halal, selain itu pagelaran tersebut juga bakal menghadirkan produk-produk legal unggulan, termasuk makanan, kosmetik halal, serta kain unik Melayu.
Dalam pagelaran ini, BI Kepri juga bakal menyoroti peran pesantren dalam ekonomi syariah. Pesantren di Kepri didorong untuk mempunyai wirausaha berdikari sebagai upaya meningkatkan kemandirian finansial.
Selain itu, BI Kepri juga bakal memberikan pendampingan kepada pelaku upaya yang tergabung dalam Industri Kreatif Syariah (IKRA), baik yang sudah ada maupun yang baru berkembang. (Iman)