Meski begitu, Telkomsel terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi kendala tersebut. Tim teknis kini tengah melakukan asesmen lapangan di 23 titik lokasi yang telah teridentifikasi sebagai wilayah prioritas. Proses ini mencakup pemeriksaan kesiapan lokasi, perizinan, serta integrasi dengan sistem transport jaringan dan radio IP.
Selain itu, koordinasi dengan PLN juga menjadi faktor penting dalam memastikan pasokan listrik stabil untuk pengoperasian menara di wilayah kepulauan.
Selain itu, Telkomsel juga menaruh perhatian khusus pada kawasan industri di Kepri, seperti di Batam dan Bintan, yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan investasi. Ketersediaan jaringan kuat di kawasan ini menjadi kunci bagi kelancaran bisnis dan digitalisasi industri.
“Kami fokus meng-cover kawasan industri karena mereka memiliki kebutuhan konektivitas tinggi. Namun setiap kawasan punya kebijakan sendiri soal lahan dan pembangunan infrastruktur, jadi prosesnya butuh waktu dan pendekatan yang hati-hati,” tutur Nugroho.
Menurutnya, keberadaan jaringan telekomunikasi yang kuat di kawasan industri akan memperkuat daya saing Kepri sebagai gerbang ekonomi Indonesia di perbatasan.