IDNNEWS.CO.ID, BATAM – Waduk Duriangkang merupakan salah satu waduk yang ada di Kota Batam dalam memenuhi kebutuhan air baku dalam pengolahan air bersih.
Sebagaimana di ketahui, Waduk yang memiliki kapasitas volume sebesar 101.200.000 m3 (data inspeksi besar tahun 2022) dengan kapasitas terpasang Instalasi Pengolahan Air Minum sebesar 3000 liter per detik dengan tambahan telah beroperasinya IPA DK 5 tahun 2025 sebesar 500 lps. .
Dan penyuplai air terbesar untuk masyarakat Kota Batam, yakni mencapai 70 persen ini dibangun mulai tahun 1999 dan dioperasionalkan pada 2001 dan berada di dalam kawasan hutan lindung (data BP Batam-2024,red).
Saat ini Waduk Duriangkang terjadi peningkatan pertumbuhan Gulma (eceng gondok) seiring dengan masuknya nutrien yang bersumber dari kegiatan domestik rumah tangga eutrofikasi (pengkayaan nutrien), sedimentasi, dan pencemaran, memicu tingginya pertumbuhan eceng gondok.
Dimana eceng gondok mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, cepat berkembang biak, dan mampu bersaing dengan kuat, sehingga dalam waktu yang singkat akan melimpah dan memenuhi perairan.
Kondisi ini pun dapat menghambat suplai oksigen ke dasar, menghalangi penetrasi cahaya matahari yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan dapat menyebabkan penurunan kualitas air baku.
BP Batam berkomitmen setiap tahun membersihkan gulma, dengan memiliki 1 (satu) unit mesin longarm exavacator amphibius dan 1 unit weed harvesyer, pada tahun 2023 BP Batam membersihkan 145 ha, 2024 seluas 67 ha dan target tahun 2025 sebesar 114 ha.
Dan saat ini masih berlangsung pembersihan Gulma baik manual yang ada di pinggiran waduk maupun dengan menggunakan kedua alat diatas.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Deputi Bidang Pelayanan Umum, Ariastuty Sirait saat dihubungi KE Group dalam pesan singkat elektroniknya, Sabtu (2/8/2025) malam.
Kedepan Pihaknya akan merintis kerjasama dengan pihak yang berminat untuk menjadikan gulma/ eceng gondok menjadi pupuk organik tanaman dan kerajinan tangan,hal ini sangat memungkinkan dilakukan.
Mengingat, pupuk organik dari eceng gondok kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik).
“Selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, pupuk organik cair juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kendang,” tegasnya.
Sebagaimana dilansir laman Kementerian Pertanian RI, ada beberapa manfaat pupuk organik cair, antara lain sebagai berikut.
Diantaranya, dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
Kemudian, dapat meningkatkan vigor tanaman, sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
Merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah. Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. (iman)