BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,50 Persen, Perry Warjiyo: Peluang Penurunan Masih Berpotensi

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

IDNNEWS.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia Kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,50% pada Juni 2025. Inflasi rendah dan stabilisasi rupiah menjadi alasan penetapan suku bunga ini.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/6/2025).

“Keputusan ini sejalan dengan tetap terjaganya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 plus minus 1 ,stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamental di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi serta perlunya tetap dorong pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Penetrasi by.U dari Telkomsel di Kepri Terus Bertumbuh

Perekonomian Indonesia akan terpengaruh oleh situasi global yang kini masih penuh ketidakpastian Sederet ketidakpastian tersebut dipicu oleh dinamika perang dagang pasca Presiden AS Donald Trump mengeluarkan kebijakan impor tarif.

Di samping itu ketegangan geopolitik semakin panas, terutama karena perang Israel dan Iran.

Tekanan inflasi AS menurun sejalan dengan perlambatan ekonomi meskipun ada kenaikan pada beberapa kelompok barang akibat kebijakan tarif impor. Ini nantinya akan berpengaruh kepada kebijakan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate.

BI memperkirakan ekonomi nasional akan membaik pada semester II-2025. Keseluruhan tahun, BI memproyeksikan ekonomi akan tumbuh 4,6-5,4%.

BACA JUGA:  BI Sebut Ada Kesalahan Data di Google terkait Rupiah di Level Rp8.100-an terhadap Dollar AS

“Ke depan BI akan terus mencermati ruang penurunan BI rate guna dorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap pertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilisasi rupiah sesuai fundamentalnya,” jelasnya.

Peluang Penurunan BI Rate Masih bisa Terjadi

Bank Indonesia (BI) membuka ruang penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate ke depannya, setelah sebelumnya melakukan dua kali pemangkasan pada Januari dan Mei lalu.

Sejauh ini, BI telah memangkas 50 basis poin BI-Rate menjadi 5,50%. Sinyal penurunan lanjutan diungkapkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam paparan Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (18/6/2025).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

“Ke depan BI akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna dorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap pertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya,” kata Perry, Rabu (18/6/2025).

BACA JUGA:  Sepanjang 2024, Transaksi QRIS di Kepri Capai 3.253.174 Senilai Rp472 Miliar

Perry pun menjelaskan terbukanya ruang penurunan akan bergantung pada inflasi tahun ini. BI, kata Perry, melihat laju inflasi pada tahun ini tetap rendah dan tahun depan pun demikian.

“Tahun depan, (inflasi) juga rendah sesuai sasaran BI 2,5% plus minus 1%,” ujarnya.

Perry menegaskan, dalam menjalankan kebijakan suku bunganya, BI akan bersinergi erat dengan pemerintah guna bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *