Sebagaimana diketahui, Program Berlayar di Belakangpadang merupakan agenda awal yang akan diperluas ke pulau-pulau lain di Kepri. BI menilai bahwa penguatan digitalisasi pembayaran merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di wilayah kepulauan yang memiliki arus wisata dan perdagangan barang yang tinggi.
“Kita tidak menargetkan angka transaksi tertentu dalam dua hari kegiatan ini. Fokusnya adalah memperkenalkan dulu. Ini langkah awal, agar penggunaan QRIS nantinya meningkat dan pelaku ekonomi semakin terbiasa dengan digitalisasi,” ujar Ardhienus.
Selain edukasi pembayaran digital, BI juga tengah mengidentifikasi blok-blok ekonomi lokal yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut melalui sistem cross-border dan layanan digital lainnya.
Dengan potensi geografis dan kunjungan wisatawan yang semakin besar, BI optimistis bahwa digitalisasi ekonomi di Belakangpadang dapat menjadi model pengembangan ekonomi pulau-pulau kecil lainnya di Kepri.(Iman)











