“Saya mengapresiasi pertumbuhan ekonomi daerah yang berada di atas rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. Inflasi menjadi atensi utama kita bersama, sehingga diperlukan langkah-langkah konkret untuk terus menekannya,” ujar Tito.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Batam, Yusfa Hendri, menyampaikan bahwa kondisi inflasi di Kota Batam hingga saat ini masih sangat terkendali. Ia menyebut, capaian tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Batam, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
“Kita bersyukur, inflasi di Kota Batam masih dalam batas aman dan terkendali. Kami terus memperkuat koordinasi lintas sektor agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat,” kata Yusfa.
Rakor tersebut diharapkan dapat memperkuat langkah bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. (***)
 
 
									





 
											




