“Kurikulumnya sangat teknis, termasuk menghitung potensi usaha di kelurahan, menentukan prioritas bisnis, dan strategi pelaksanaannya. Jadi ini benar-benar pendampingan yang konkret,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, Salim, menegaskan kegiatan bimtek tersebut didukung penuh melalui anggaran daerah.
“Untuk kegiatan ini kita gunakan APBD Perubahan. Sifatnya sederhana, lebih pada kebutuhan konsumsi dan transportasi peserta,” jelasnya.
Salim juga menyebutkan kegiatan serupa akan dilakukan bagi koperasi yang berada di wilayah kepulauan. Bedanya, dinas akan langsung turun mendatangi lokasi.
Riki mengapresiasi strategi tersebut dan menyatakan Pemprov Kepri siap mendukung, termasuk jika ada koperasi yang ingin bermitra lintas kabupaten atau bahkan menjadi pusat (hub) bagi koperasi lain.
“Jika koperasi memiliki business plan yang serius dan membutuhkan bimbingan tambahan, kami akan mencoba memfasilitasi melalui dukungan anggaran provinsi,” katanya. (***)