Yogi mengaku terkejut dengan antusiasme peserta. Ia juga mengingatkan agar jurnalis muda tidak terjebak pada berita seremonial semata.
“Tulisan panjang dan mendalam sangat dibutuhkan di era banjir informasi. Jurnalis bertugas membersihkan ruang publik dari misinformasi melalui karya yang berkualitas,” ujarnya.
Yogi menambahkan, AJI Batam berkomitmen membina jurnalis kampus di Batam. Ia menyoroti banyaknya pers kampus yang “mati suri” dan berharap kegiatan seperti ini dapat membangkitkan semangat mereka.
“Kami siap mendampingi, membantu pembuatan website, bahkan turun langsung ke kampus untuk diskusi dan pembinaan,” katanya.
Sementara itu, salah satu peserta, Nur Zaskia dari Universitas Internasional Batam, mengaku sangat terkesan dengan materi yang diberikan.
“Yang paling berkesan itu materi feature. Saya baru tahu hari ini, ternyata berita ada jenis-jenisnya,” ujarnya sambil tersenyum.
Nur bahkan menyatakan tertarik menjadikan jurnalis sebagai cita-cita ke depan. Sebagai penutup, peserta ditantang menulis karya jurnalistik bertema UMKM lokal di Kota Batam. AJI Batam dan Perpustakaan BI Kepri akan memberikan apresiasi berupa hadiah jutaan rupiah bagi tiga tulisan terbaik.(RILIS)
 
 
									





 
											




