IDNNEWS.CO.ID, BATAM – Menjelang Lebaran 2025, tiket pesawat dari Batam ke beberapa kota seperti Padang dan Pekanbaru sudah habis terjual. Mahalnya harga tiket juga membuat warga mencari alternatif lain, baik melalui jalur laut maupun penerbangan dari luar negeri.
Donni, 35, warga Batam Center, mengaku hampir batal mudik karena sulitnya mendapatkan tiket pesawat ke Padang.
Setelah mencari alternatif, ia memilih penerbangan dari Kuala Lumpur ke Padang dengan harga Rp800 ribu, jauh lebih murah dibanding tiket langsung dari Batam yang mencapai Rp1,5 juta. “Walaupun harus transit di Kuala Lumpur, total biaya tetap lebih hemat,” katanya, Minggu (23/3).
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya, terutama pada rute Punggur–Tungkal (Jambi), Mengkapan–Tanjung Buton (Riau), dan Punggur–Tanjunguban (Bintan).
General Manager PT ASDP Batam, Hermin Welkis, memastikan tidak ada kenaikan tarif tiket, dan masyarakat bisa membeli tiket melalui aplikasi Ferizy untuk menghindari antrean panjang.
Sementara itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 110 persen dibanding tahun sebelumnya. Rute Batam-Belawan menjadi yang terpadat, diikuti Balikpapan-Surabaya dan Makassar-Surabaya.
Untuk mengakomodasi lonjakan, PELNI telah menyiapkan dua kapal, KM Kelud dan KM Ngapulu, yang akan beroperasi pada 26 dan 28 Maret 2025.
Kepala Kantor PELNI Batam, Edwin Kurniansyah, mengatakan harga tiket kapal tidak mengalami kenaikanmenjelang Lebaran.
“Kami berupaya memastikan masyarakat bisa mudik dengan nyaman tanpa terbebani lonjakan harga tiket,” ujarnya.
Dengan terbatasnya tiket pesawat dan meningkatnya minat terhadap moda transportasi lain, warga Batam kini mengandalkan jalur laut serta penerbangan luar negeri untuk bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. (***)