Kenaikan transaksi QRIS ini pun disebut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sejalan dengan pertumbuhan transaksi ekonomi digital di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
Dimana transaksi pembayaran digital melalui aplikasi internet mobile pada kuartal I-2025 mencapai 10,76 miliar, menandai kenaikan 33,5 persen secara tahunan.
BI Pun mencatat bahwa pengguna QRIS pada kuartal pertama 2025 telah mencapai 56,3 juta, dengan volume transaksi mencapai 2,6 miliar.
Dimana total nilai transaksi QRIS mencapai Rp262,1 triliun (15,5 miliar dolar AS), dengan sebagian besar merchant adalah usaha mikro, kecil, dan menengah.
Transaksi QRIS di Indonesia ini pun telah menunjukkan perkembangan yang positif. Peningkatan ini menunjukkan tren positif dalam adopsi pembayaran digital di Indonesia, dan menunjukkan potensi besar dari sektor ekonomi digital di masa depan.
Kemajuan dan perkembangan QRIS ini pun terus berkembang. Dengan munculnya QRIS Tap. Teknologi berbasis NFC ini memungkinkan transaksi hanya dengan menyentuhkan perangkat tanpa perlu memindai kode QR. Sehingga lehih cepat, praktis, dan sangat cocok untuk sektor transportasi, parkir, ritel, hingga layanan publik.
Dan intinya, kini QRIS sudah dipercaya oleh masyarakat dalam hal melakukan transaksi pembayaran digital. Kondisi ini pun memunculkan kepercayaan masyarakat akan system keuangan. (iman suryanto)