OJK Dorong Perbankan Perkuat Pembiayaan Sektor Produktif di NTT

Pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan II 2025 tercatat sebesar 5,44 persen, menempati posisi ke-9 secara nasional. Sektor pertanian, perdagangan, dan administrasi pemerintahan menjadi penopang utama dengan kontribusi masing-masing 1,99 persen, 1,62 persen, dan 0,71 persen.

Meski sektor pertanian merupakan lapangan usaha terbesar keempat di NTT, penyaluran kredit ke sektor ini masih relatif rendah, yakni hanya 4,66 persen, dengan pertumbuhan tahunan hingga Agustus 2025 sebesar 1,05 persen.

Selain pertanian, sektor pariwisata menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 2024, jumlah wisatawan domestik dan mancanegara tumbuh masing-masing 57,64 persen dan 53,78 persen. Dengan 1.637 daya tarik wisata di 22 kabupaten/kota, NTT dinilai memiliki peluang besar bagi perbankan untuk memperluas pembiayaan bagi pelaku UMKM wisata.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Bersama Sebelas Negara, OJK Terpilih Sebagai Anggota Komite Eksekutif Dana Pensiun Dunia

Dian juga menyoroti potensi kelautan NTT yang sangat menjanjikan. Provinsi ini merupakan penghasil rumput laut terbesar kedua di Indonesia setelah Sulawesi Selatan, dengan kontribusi 15,20 persen dari total produksi nasional.
“Selain rumput laut, sumber daya laut seperti garam, ikan kerapu, dan lobster memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dikembangkan melalui dukungan perbankan,” jelasnya.

Dalam kunjungannya di Kupang, Dian juga bertemu Gubernur NTT Emanuel Melki Laka Lena pada Rabu (15/10) di Rumah Jabatan Gubernur. Pertemuan tersebut membahas strategi memperluas akses dan literasi keuangan, terutama di wilayah kepulauan dan daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).

BACA JUGA:  Buntut Rekening Pasif, Kepala OJK Sinar Danandjaya: Kondisi Perbankan dan Nasabah di Kepri Masih Aman

Fokus pembahasan diarahkan pada peningkatan pembiayaan untuk sektor produktif seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Dian juga memberikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana pada Kamis (16/10) melalui program OJK Mengajar, dengan tema “Perbankan Indonesia: Antara Inovasi, Regulasi, dan Kepercayaan Publik dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional.”

Dalam kuliahnya, Dian menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sistem keuangan, serta meningkatkan literasi dan etika keuangan di era digital.

OJK menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, pelaku industri jasa keuangan, dan dunia pendidikan dalam mendukung pembangunan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:  BP Batam Tindak Cepat Keluhan Warga Fantasy, Atasi Persoalan Air Bersih

“Dengan optimalisasi peran intermediasi dan inovasi layanan keuangan, perbankan dapat menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT,” tutup Dian.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *