Lindungi Ekosistem Laut, LKKPN Pekabaru dan Pemkab Anambas Sosialisasikan Ecosystem Health On Ecosystem Health Report Card

IDNNews.co.id, ANAMBAS – Sebagai satu cara dalam menjaga dan merawat Terumbu Karang dan padang lamun, sekaligus menjaga eksosistem Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru Bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar workshop bertemakan Ecosystem Health On Ecosystem Health Report Card di Bayhill Resto, Anambas pada Kamis (18/4/2025).

Pada momen ini, para peserta mendapatkan informasi dan masukan akan Terumbu karang dan padang lamun di Anambas. Dan kondisi ini membuat Terumbu Krang di Anambas menjadi sangat special. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman yang baik, dukungan, dan perlindungan untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga baik.

BACA JUGA:  Masyarakat Tanjung Uma Doakan Muhamad Rudi Jadi Pemimpin Kepri

Dave Nemazie, Narasumber dalam workshop Ecosystem Health Report Card dari Amerika Serikat yang juga tercatat sebagai Profesor di University of Maryland Center for Environmental Science mengatakan bahwa, latar belakang kegiatan ini sebagai respons terhadap perlunya pendekatan berbasis data dan partisipatif dalam menilai kondisi ekosistem laut di Anambas.

Bacaan Lainnya

Mengingat, Anambas merupakan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang sangat penting, namun menghadapi tekanan dari aktivitas perikanan, pariwisata, dan perubahan iklim.

BACA JUGA:  Mengenal Baju Melayu Teluk Belanga yang Dipakai Rudi-Rafiq saat Debat Cagub Kepri. Ini Penjelasannya

Sehingga dibutuhkan alat yang bisa memberikan gambaran menyeluruh dan mudah dipahami tentang kesehatan ekosistem untuk mendukung pengambilan kebijakan dan aksi konservasi.

“Ecosystem Health Report Card ini sendiri, menyediakan alat komunikasi berbasis sains yang menyederhanakan informasi kompleks menjadi format yang mudah dipahami, guna menilai dan memantau kondisi ekosistem laut secara berkala. Report card ini juga, berfungsi untuk meningkatkan kesadaran, memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan menjadi dasar dalam menyusun kebijakan pelestarian yang lebih tepat sasaran,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *