Ekspor Pasir Kuarsa
Salah satu contoh nyata dari upaya Ady dalam menciptakan peluang ekonomi adalah melalui gagasannya untuk mengembangkan ekspor pasir kuarsa di Kepri. Meski pada pada masa itu, semua jenis pasir alam dilarang ekspor.
Pada tahun 2017, Ady melihat potensi besar yang belum digali dari pasir kuarsa, terutama karena pajak daerah dari hasil ekspor pasir kuarsa ini sepenuhnya akan masuk ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Karena itu, melalui Bupati Lingga Periode 2016 – 2021, Alias Wello, Ady mengusulkan perlunya regulasi berupa Peraturan Menteri Perdagangan yang membolehkan ekspor pasir kuarsa.
Saat itu, Ady menjabat sebagai Tenaga Ahli Bupati Lingga Bidang Investasi dan Promosi Daerah, sehingga ia tidak bisa langsung terlibat sebagai pengusaha.
Namun, ia melihat peluang ini dan memutuskan untuk membantu pemerintah dengan merumuskan regulasi yang mendukung ekspor pasir kuarsa ini.
Hasil kerja keras Ady dan timnya pun tidak sia-sia. Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 96 Tahun 2019 yang membolehkan ekspor pasir kuarsa.
Karena itu, pada bulan Februari 2020, Kabupaten Lingga menjadi daerah pertama di Indonesia yang berhasil melakukan ekspor pasir kuarsa.
Ini menjadi pencapaian yang sangat membanggakan, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Bahkan, saat pandemi COVID-19 melanda dunia dan banyak daerah yang mengalami penurunan PAD, Kabupaten Lingga justru berhasil meningkatkan PAD-nya berkat ekspor pasir kuarsa yang telah dimulai.
Ady merasa bangga karena dengan cara ini, ia dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus membantu pemerintah daerah meningkatkan anggaran untuk pembangunan.
Menjadi Pengusaha dan Membantu Pengusaha Lain di Kepri
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Tenaga Ahli Bupati Lingga, Ady memutuskan untuk terjun langsung ke dunia usaha. Ia fokus pada pengembangan industri pasir kuarsa dan terus berusaha untuk memperkenalkan potensi ini kepada para pengusaha lokal di Kepri.
Ady juga melibatkan banyak pengusaha lokal dalam industri ini dengan memberikan pelatihan, informasi, dan akses ke peluang-peluang yang ada. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan cita-citanya dalam menciptakan lebih banyak pengusaha lokal yang mandiri dan sukses.
Dengan peranannya yang semakin besar, Ady juga mulai melobi banyak pengusaha nasional dan internasional untuk berinvestasi di Kepri, khususnya dalam sektor pasir kuarsa.
Melalui Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI), yang dipimpinnya, Ady mengundang para investor untuk melihat potensi besar yang dimiliki Kepri dalam sektor ini.
Salah satu pertemuan penting yang dilakukan Ady adalah dengan Aryo Djojohadikusumo, seorang pengusaha nasional yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan tersebut, Ady berhasil melobi untuk menjalin kerja sama investasi mulai dari penambangan hingga hilirisasi pasir kuarsa di Kepri.