Pihaknya pun menyebutkan testimoni penerima manfaat nyata menjadi cara paling efektif untuk menggugah kesadaran pekerja lainnya.
“Kami selalu menekankan agar jangan sampai menunggu terjadi risiko baru mendaftar. Harus lebih dulu terlindungi,” tegasnya.
Untuk itu BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya juga memastikan intensitas sosialisasi dilakukan secara masif. Tidak hanya melalui agen dan distribusi brosur, pemerintah melibatkan media, hingga langsung turun ke tingkat RT.
Tercatat, setiap bulan setidaknya dua kali tim turun ke lapangan untuk bertemu warga dalam forum pertemuan lingkungan.
“Kalau ada yang bilang sosialisasi kurang, kami siap hadir kapan saja. Bahkan kegiatan Jumat keliling juga kami manfaatkan sebagai ruang edukasi,” tambahnya.
Dengan berbagai langkah ini, BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya berharap semakin banyak pekerja sektor informal terlindungi, sehingga mereka merasa aman dan tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. (iman)
