Dampak Tarif Impor Trump, Ketua OJK dan Menko Airlangga Sebut Perbankan RI ‘Baik-baik’ Saja

Tarif Impor Trump
Tarif Impor Trump

IDNNEWS.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memastikan, kondisi perbankan Indonesia tidak begitu banyak terdampak kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Ia mengatakan, jika dilihat secara detail, produk top 20 ekspor RI ke AS seperti produk tekstil, sawit, garmen, kena tarif impor lebih kecil dibanding pesaing sektor yang sama dari negara lainnya.

“Jadi bukannya kita tidak terkena, tapi terkenanya lebih kecil sehingga kalau dilihat dari segi relative price harga relatif dibandingkan yang lain yang malah relatif menjadi lebih murah,” jelas Mahendra di Kantor BEI, Jakarta, Selasa (8/4).

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan kondisi perbankan masih solid.

Tarif Impor Trump

Berbicara dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dia menyebut perbankan Indonesia berada dalam kondisi prima, jauh berbeda dibanding saat-saat krisis sebelumnya.

“Likuiditas perbankan terjaga, Loan to Deposit Ratio (LDR) juga di angka baik 88,92 persen dan kita lihat Capital Adequacy Ratio (CAR) 27 persen. Sehingga sebetulnya perbankan kita solid dalam periode saat sekarang, tidak sama dengan pada saat kita menghadapi berbagai krisis yang lalu,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

Namun, ia tidak menutup mata bahwa ekonomi global tengah berada dalam fase sulit. Ketidakpastian terus membayangi, apalagi sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru yang mengguncang pasar dunia.

“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Kita lihat indikator pasar keuangan masih berfluktuasi, IHSG negatif tadi pagi namun sudah berada pada tren positif, nilai tukar rupiah juga relatif terjaga walaupun ada pelemahan,” kata Airlangga.

Sebagaimana diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melempem dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS).

IHSG yang sempat terkena trading halt ditutup melemah 514,48 poin atau 7,90 persen ke posisi 5.996,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 66,74 poin atau 9,09 persen ke posisi 677,77.(***)

Pos terkait