BPS: Indonesia Alami Deflasi 0,76 Persen di Awal Tahun. Ini Penyebabnya

IDNNEWS.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju deflasi mencapai 0,76% pada Januari 2025. Ini merupakan deflasi pertama di awal tahun ini, sejak terakhir deflasi pada September 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kelompok penyumbang deflasi kelompok perumahan air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 9,16% memberikan andil 1,44% komoditas tarif listrik andilnya 1,47%.

“Komoditas tarif listrik menjadi penyumbang utama deflasi Januari 2025,” kata Amalia.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  BPS : Perekonomian Kepri di Triwulan III/2024 Tumbuh 5,02 Persen

Sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, 34 wilayah dari 38 wilayah mengalami deflasi. Hanya empat wilayah yang alami inflasi. Dari catatan BPS, deflasi terdalam di Papua Barat 2,29%, sementara inflasi tertinggi di Kepulauan Riau yakni 0,43%

Adapun, laju inflasi ini bertolak belakang dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) diproyeksi akan naik atau mengalami inflasi secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,30% pada Januari 2025.

Sementara secara tahunan (year on year/yoy), inflasi diproyeksi akan menembus 1,85%. Konsensus CNBC Indonesia juga memperkirakan inflasi inti pada Januari 2025 akan berada di 2,27% (yoy).

BACA JUGA:  BPS : Amerika Serikat Jadi Negara Tujuan Ekpor dari Batam

Sederet harga barang mengalami kenaikan pada Januari 2025. Terbesar ada pada komponen bergejolak seperti cabai merah, cabai rawit dan daging ayam ras.

“Komponen harga bergejolak inflasi 2,95% (mtm) memberikan andil inflasi 0,48%,” ungkap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (3/2/2025)

Selain itu, inflasi terjadi pada komponen inti yang mencapai 0,30% dengan andil 0,20%. Komoditas yang dominan adalah minyak goreng, emas perhiasan, biaya sewa rumah, kopi bubuk, mobil dan sepeda motor.

“Komoditas yang memberikan inflasi minyak goreng, emas perhiasan, biaya rumah, sepeda motor,” jelasnya.

Sementara itu, harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi 7,38% dengan andil sebesar 1,44%, didorong oleh penurunan harga tarif listrik, tarif angkutan udara dan tarif kereta api.

BACA JUGA:  Pertamina Kenalkan BBM Ramah Lingkungan di IIMS 2025

Dengan demikian, pada Januari 2025 tercatat deflasi 0,76%.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *