Ia menekankan bahwa budaya Melayu dan kemaritiman merupakan dua pilar utama dalam membentuk identitas Kepri sekaligus menjadi fondasi dalam menjawab tantangan global. Oleh karena itu, penting bagi seluruh komponen masyarakat untuk menjadikan momentum peringatan ini sebagai penggerak semangat kebersamaan, inovasi, dan kerja keras.
“Tema ini menggambarkan bahwa kita ingin tumbuh tidak hanya di satu titik, tapi secara menyeluruh. Kemajuan harus terasa merata di seluruh wilayah Kepulauan Riau. Kita ingin menciptakan kesejahteraan yang bisa dirasakan semua lapisan masyarakat.”
Dalam sambutannya, Amsakar juga menyoroti peran strategis Kota Batam sebagai pusat pertumbuhan dan lokomotif ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau. Ia menyebut bahwa Batam memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong kesejahteraan wilayah secara keseluruhan.


Disebutkan, pertumbuhan ekonomi Batam pada tahun 2024 mencapai 6,69 persen, angka yang melampaui pertumbuhan ekonomi nasional maupun provinsi. Pencapaian ini, menurut Amsakar, tidak lepas dari kolaborasi antar pemangku kepentingan, investasi yang terus meningkat, serta kerja keras semua pihak.
“Batam dengan segala potensinya harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan Kepri. Keunggulan geografis, infrastruktur, serta iklim investasi yang terus tumbuh menjadi modal penting. Namun yang paling utama adalah bagaimana semua itu bisa memberi dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.