Sukaca juga mengungkapkan rencana strategis berikutnya, yakni penerapan teknologi MOCN (Multi Operator Core Network) pada kuartal pertama 2026. Melalui teknologi ini, kedua operator akan menggabungkan sumber daya spektrum mereka—XL Axiata dengan 90 MHz dan Smartfren dengan 62 MHz—untuk menciptakan kapasitas jaringan yang jauh lebih besar.
“Bayangkan seperti jalan tol. Sebelumnya jalurnya hanya tiga, setelah spektrum digabung menjadi lima. Jadi, lalu lintas data bisa lebih lancar, pengguna lebih banyak yang bisa mengakses, dan kecepatan internet otomatis meningkat,” kata Sukaca dengan analogi yang mudah dipahami.
Hasil pengamatan awal di Batam memperlihatkan peningkatan yang mencolok. Cakupan penduduk yang terlayani naik lebih dari tiga kali lipat, sementara kecepatan unduh (download speed) pelanggan meningkat signifikan bahkan sebelum penggabungan spektrum dilakukan. Dengan kondisi geografis Kepri yang terdiri dari banyak pulau, capaian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat konektivitas antardaerah.
Selain peningkatan teknis, manfaat ekonomi juga mulai terlihat. Sukaca menyebutkan hasil kunjungan timnya ke beberapa toko dan mitra penjualan di Batam menunjukkan tren positif. “Penjualan meningkat, sinyal lebih stabil. Warga dan pelaku usaha mulai merasakan manfaat nyata dari jaringan yang lebih kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut, XL Smart berkomitmen menjadikan Kepri sebagai wilayah percontohan implementasi integrasi jaringan paling berhasil di luar Jawa. Dengan topografi wilayah yang menantang, peningkatan performa jaringan di Kepri dianggap sebagai indikator kesiapan perusahaan dalam memperluas cakupan hingga ke daerah-daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).