IDNNEWS.CO.ID, BATAM – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, secara resmi membuka Real Estate Indonesia (REI) Expo Batam yang digelar di Exhibition Hall Grand Batam Mall pada Kamis (29/5/2025).
Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, yang dinilai sebagai ajang strategis dalam mempertemukan berbagai pihak terkait di sektor properti.
“Saya mengapresiasi dan menyambut baik agenda yang kita laksanakan hari ini. Karena di sini akan terbangun komunikasi yang konstruktif antara pihak REI, pihak pengembang, perbankan, dengan konsumen atau nasabah,” ujarnya.

Amsakar menekankan pentingnya interaksi yang erat antar stakeholder di bidang properti untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam memilih hunian.
Pihaknya berharap REI Expo dapat menjadi momentum yang memperkuat sinergi lintas sektor, sekaligus memberikan solusi hunian yang cerdas dan terjangkau bagi masyarakat.
“Semakin dekat interaksi ini terbangun, insyaallah akan semakin konstruktif ikhtiar kita dalam memberikan literasi yang cerdas kepada masyarakat, sehingga mereka bisa tepat memilih rumah,” tambahnya.
Menurutnya, momentum seperti ini sangat penting dalam mempertemukan seluruh pemangku kepentingan di bidang properti, guna saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Amsakar juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Batam bersama BP Batam berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan sebagai bagian dari upaya mendukung sektor properti dan investasi.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Batam.
Ia mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan Presiden beberapa waktu lalu, dirinya menyatakan keyakinan bahwa Batam mampu melampaui target nasional pertumbuhan ekonomi.
“Kalau RPJMN menargetkan pertumbuhan sebesar 8 persen, insyaallah Batam bisa mencapai 9,5 sampai 10 persen. Ini bukan sesuatu yang berlebihan, karena Batam adalah kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang mendapat berbagai fasilitas negara seperti bebas bea masuk, PPN, dan PPNDN,” jelasnya.
Ia merinci sejumlah keunggulan Batam, mulai dari keberadaan 31 Himpunan Kawasan Industri (HKI), 135 industri perkapalan, hingga tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni Nongsa Digital Park, Maintenance Repair Overhaul (MRO) Batam Aero Technic di Bandara Hang Nadim, dan KEK Kesehatan yang tengah dikembangkan.
“Dengan posisi geografis yang strategis, konektivitas nasional dan internasional melalui enam pelabuhan internasional dan satu bandara internasional, serta berbagai fasilitas dari negara, saya optimis target tersebut dapat kita capai,” pungkasnya. (***)