“Penyaluran pembiayaan menjadi sorotan utama, dengan nilai mencapai Rp11,1 triliun, tumbuh 15,15% yoy, jauh melampaui pertumbuhan nasional sebesar 8,37%,” jelasnya.
Selain itu, tingkat Non Performing Finance (NPF) atau pembiayaan bermasalah tercatat hanya 1,30%, jauh lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 2,24%.
Sinar juga menyoroti kontribusi perbankan syariah terhadap sektor UMKM di Kepulauan Riau. Penyaluran pembiayaan ke UMKM pada semester pertama 2025 mencapai Rp1,33 triliun, naik signifikan 30,62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,02 triliun.
“Kinerja perbankan syariah di Kepulauan Riau menunjukkan optimisme yang tinggi dan menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor UMKM,” ujar Sinar Danandjaya.(Iman)