Medco E&P Natuna Gunakan 100 Persen SDM Lokal dalam Proyek Offshore

Selain melalui produksi, industri migas juga memberikan multi-layer effect berupa pajak, retribusi, peluang kerja, hingga dampak ekonomi di wilayah operasi. “Industri ini sering disalahpahami seolah hanya soal keuntungan, padahal kontribusinya jauh lebih luas,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, sejak mengambil alih Blok South Natuna B pada 2016, Medco berhasil meningkatkan produksi minyak dari sekitar 16.600 barel per hari (bph) menjadi 23.000 bph. Perusahaan menargetkan angka itu naik menjadi 25.000 bph pada 2025. mengambil alih Blok South Natuna B pada 2016, Medco berhasil meningkatkan produksi minyak dari sekitar 16.600 barel per hari (bph) menjadi 23.000 bph. Perusahaan menargetkan angka itu naik menjadi 25.000 bph pada 2025.

Selain minyak, gas bumi juga menjadi fokus utama. Medco baru saja menyelesaikan proyek Terubuk WHP-M, yang mulai berproduksi pada 25 Juli 2025. Proyek ini menambah kapasitas produksi sebesar 6.600 bph minyak dan 60 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas.

Bacaan Lainnya

Proyek ini istimewa karena pengerjaan fabrikasi topside diselesaikan hanya dalam waktu enam bulan, jauh lebih cepat dibanding rata-rata proyek offshore yang biasanya memakan waktu 10–12 bulan. Seluruh pekerja yang terlibat pun merupakan tenaga kerja Indonesia, sehingga menunjukkan kemandirian industri dalam negeri.

Pos terkait