Ekspedisi Rupiah Berdaulat Bawa Rp13 Miliar ke Lima Pulau 3T di Provinsi Kepri

IDNNews.co.id, Batam – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (KPwBI Kepri) bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali melaksanakan program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025.

Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 dengan menggunakan KRI Hasan Basri 384 ini, dilepas secara langsung Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Anwar Basori bersama Kepala BI Perwakilan Provinsi Kepri, Rony Widijarto Purubaskoro serta unsur-unsur muspida dan Forkompinda di Pelabuhan Bintang 99, Batu Ampar, Batam pada pada Selasa (22/7/2025) pagi.

Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 akan mengunjungi Lima Pulau atau daerah yang masuk dalam kategori Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T).

Bacaan Lainnya

Yakni Pulau Tarempa, Pulau Midai, Pulau Subi Besar, Pulau Tambelan dan Pulau Singkep. atau daeah yang masuk dalam Tiga Kabupaten di Provinsi Kepri.

“Nantinya, Tim Ekpedisi Rupiah Berdaulat 2025 ini akan membawa uang pecahan rupiah dengan total mencapai Rp13 Miliar dan akan menjelajahi wilayah-wilayah tersebut terhitung
22 hingga 28 Juli 2025,” tegas Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Anwar Basori saat memberikan sambutan.

Pihaknya juga menambahkan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, dan dalam kondisi layak edar.

“Melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini, diharapkan masyarakat di wilayah 3T ini akan dapat memperoleh layanan penukaran uang rupiah yang baru dan layak, ” tegasnya.

Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini, tambahnya, juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T dengan tagline ”Cinta, Bangga dan Paham Rupiah”.

Pihaknya juga menegaskan bahwa pogram ERB merupakan amanat konstitusi untuk memastikan setiap wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki akses terhadap Rupiah.

Dimana Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 mengamanatkan bahwa seluruh transaksi di wilayah NKRI wajib menggunakan rupiah. Karena itu, kami harus menjamin keberadaan dan kelayakan uang rupiah hingga ke pelosok negeri.

Anwar mengungkapkan bahwa dari total peredaran uang nasional sebesar Rp 9.200 triliun, hanya sekitar Rp 1.100 – Rp 1.200 triliun berupa uang fisik. Meski proporsinya hanya 20 persen, pengelolaan uang kartal tetap menjadi tantangan besar, terutama saat momentum Hari Besar Keagamaan Nasional.

“Pada Lebaran lalu, kami menyiapkan 160-170 titik kas keliling di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T yang juga membutuhkan uang baru,” ungkapnya.

Sejak 2012, BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling laut, mengingat terbatasnya armada dan kompleksitas geografis Indonesia yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau.

“Tahun ini, kami menargetkan 18 lokasi di berbagai provinsi. Ekspedisi yang dilepas dari Batam ini merupakan misi ke-11 dari total 14 yang dijadwalkan sepanjang 2025. Ekspedisi terakhir akan dilaksanakan di Sulawesi Selatan,” jelas Anwar.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam sambutan tertulis Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang diwakili Misni, menyampaikan apresiasinya kepada BI Kepri atas kerjasamanya dengan TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia melalui penukaran uang rupiah ini di daerah 3T.

Dimana hal ini menjadi kekuatan penggunaan uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia.

“Diharapkan program ini, dapat memberikan pelayanan maksimal kepada Masyarakat akan rupiah di daerah 3T. Dan kita wajib menjaga kedaulatan NKRI melalui penukaran uang rupiah, ” tegasnya. (Iman)

Pos terkait