“Alhamdulillah, happy Pak…” ujar ibu berjilbab, yang mengenalkan namanya Syahnan Parapat ini. Dia bersyukur karena semua dokumen ia urus tak sampai satu jam.
Melihat langsung kenyataan ini, Nuh tak segan memuji pelayanan Disdukcapil Batam. “Alhamdulillah, Disdukcapil Batam bagus. Tumbuh kembangnya cepat sekali. Pak Yusfa luar biasa inovasinya,” jelasnya.
Di sela kunjungan ini, Nuh menyerahkan “oleh-oleh” berupa blanko KTP untuk masyarakat Batam, yang langsung ia serahkan kepada Yusfa.
๐๐ป๐ผ๐๐ฎ๐๐ถ ๐๐ถ๐๐ฑ๐๐ธ๐ฐ๐ฎ๐ฝ๐ถ๐น ๐๐ฎ๐๐ฎ๐บ
Dalam kesempatan ini Yusfa menjelaskan, jumlah penduduk Batam per Semester I 2025, mencapai 1.365.266 jiwa, dengan total wajib KTP 972.603 jiwa. Yang sudah rekam KTP 952.690 jiwa, yang belum ada
19.913 jiwa.
Saat ini Disdukcapil Batam punya layanan online dengan nama program “Lakse” atau Layanan Administrasi Kependudukan Secara
Elektronik, yang mencakup: Cetak KTP / KK (rusak dan hilang), pencetakan kartu identitas anak (KIA), surat keterangan pindah, surat keterangan pindah datang, akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan dan akta perceraian.
Selanjutnya Yusfa membeberkan ragan inovasi di Disdukcapil Batam. Di antaranya, program Perakit (Perekaman Orang Sakit), Jeramba (Jemput Rekaman Anak Muda Batam).
Ada juga Lade Katam (PelaLayanan Barcode Dukcapil Batam). Program ini menggunakan quick response code (QR Code), atau scan barcode dalam proses pendaftaran pelayanan administrasi kependudukan.
 
 
									





 
											




