Dari Kompor ke Kampus: Kisah Pedagang Pempek yang Sukses Sekolahkan Anak Berkat Dukungan PGN

“Terkadang, saat kita gunakan gas elpiji 3 kg ini tidak semuanya habis. Kadang-kadang baru terpakai 2,5 kg ataupun 2 kg tiba-tiba udah habis. Dan saya tidak tahu dimana kesalahannya. Berdasarkan pengalaman saya seperti itu. Dalam sebulan itu, kadang bisa lebih dari 23 tabung sebenarnya, akibat isi di dalamnya tidak full,” tegasnya.

Namun kini, Pensiunan Guru ini pun mengaku sangat tenang, nyaman dan aman dalam menjajakan usahanya. Mengingat, dengan adanya jargas dari PGN dirinya tidak lagi pusing-pusing untuk mencari gas elpiji 3 kg. Dan terbilang lebih hemat.

“Kalau dihitung-hitung secara ekonomisnya, pakai Jargas ini lebih hemat dibandigkan tabung elpiji 3kg. Selain itu, kualitas api nya yang biru pun membuat memasak pempek-pempek kami lebih gurih, renyah dan enak tentunya” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Junaedi pun menegaskan, kemajuan teknologi pun membuat usahanya kian maju. Bersama anak-anaknya, kini usaha Pempek Cek Bilahnya sudah menjangkau seluruh Kota Batam berkat beragam aplikasi online.

Bahkan, melalui usahanya ini dirinya sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. Satu diantaranya tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM).

Pos terkait