Amsakar menegaskan komitmen Batam untuk aktif berkontribusi, sejalan dengan semangat membangun Indonesia dari daerah.
“Kami dari Batam siap mengambil bagian dalam upaya bersama membangun Indonesia yang lebih baik, inovatif, dan inklusif,” tambahnya.
Di sela-sela agenda utama, peserta forum turut mengikuti peresmian nama Jalan H. Usmar Ismail — tokoh perfilman nasional asal Bukittinggi. Amsakar menyebut momen tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya dan sejarah bangsa.
“Ini wujud nyata bagaimana budaya dan sejarah bisa menjadi bagian dari identitas kota dan sumber inspirasi dalam pembangunan,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan berlanjut pada malam harinya dengan jamuan makan malam di kawasan perbukitan yang menyajikan keindahan alam Bukittinggi, mempererat tali silaturahmi antar kepala daerah.
Keesokan harinya, agenda dilanjutkan dengan pembukaan City Expo, Pawai Budaya, pertunjukan seni, olahraga bersama, serta kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Sementara itu, Wamendagri Bima Arya dalam paparannya menegaskan pentingnya sinkronisasi program nasional dan daerah.
Ia mengutip buku Paradoks Indonesia karya Presiden Prabowo Subianto sebagai acuan strategi nasional, yang mencerminkan urgensi penguatan sektor riil, hilirisasi sumber daya alam, dan efisiensi fiskal.
“Pembangunan tak cukup hanya menjadi wacana. Diperlukan perencanaan matang, komitmen terhadap reformasi birokrasi, serta keberanian keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah,” tegas Bima Arya.
Dalam sesi penutupan, para kepala daerah menandatangani kesepakatan kerja sama untuk integrasi potensi dan SDM daerah, menandai semangat baru dalam penguatan jejaring kota-kota di Regional Wilayah I.
Muskomwil I APEKSI 2025 menjadi simbol semangat membangun dari daerah untuk Indonesia yang lebih maju, tangguh, dan berdaya saing.(***)